Implementasi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Dispepsia Dengan Masalah Gangguan Rasa Nyeri
Kata Kunci:
Relaksasi Pernapasan Dalam, Dispepsia, nyeriAbstrak
Kebutuhan dasar manusia adalah elemen yang diperlukan oleh setiap manusia untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan, salah satunya adalah kebutuhan untuk merasa aman dan nyaman. Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Keamanan, yang sering didefinisikan sebagai keadaan bebas dari bahaya fisik dan psikologis, merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Keamanan adalah kebutuhan fisiologis di mana seseorang dapat merasa bebas dari ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan guna meningkatkan status kesehatan klien. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian mencakup proses pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Setelah memberikan asuhan keperawatan kepada klien, Ny. W, diperoleh hasil perubahan status kesehatan yang membaik termasuk tidak ada nyeri, tidak ada ekspresi meringis, klien terlihat tenang, dan klien diizinkan pulang. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, aman dan nyaman bagi klien, Ny. W, sesuai antara teori dan kasus. Hal ini dapat dibuktikan dalam penerapan teori pada klien
Unduhan
Referensi
E. Anggeria, Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Deepublish, 2023.
A. Irdianty, Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman dan Nyaman: Nyeri. Universitas Kusuma Husada Surakarta, 2020.
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2019.
T. P. S. D. K. I. D. P. P. PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia edisi 1 cetakan III. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2018.
T. P. PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisidan Tindakan Keperawatan ((cetakan II, 1st ed. Jakarta: DPP PPNI, 2018.
S. Supratti and A. Ashriady, “Pendokumentasian Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju,” J. Kesehat. Manarang, vol. 2, no. 1, p. 44, 2018, doi: 10.33490/jkm.v2i1.13.
A. Parellangi, Home Care Nursing: Aplikasi Praktik Berbasis EvidenceBased. Yogyakarta: Andi, 2017.
R. Fithriyana, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota,” PREPOTIF J. Kesehat. Masy., vol. 2, no. 2, 2018.
H. Akbar, “Pola Makan Mempengaruhi Kejadian Sindrom Dispepsia pada Mahasiswa STIKES Graha Medika Kotamobagu,” KESMAS UWIGAMA J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 1, pp. 14–21, 2020, doi: 10.24903/kujkm.v6i1.857.
R. Pardiansyah and M. Yusran, “Upaya Pengelolaan Dispepsia dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga,” Med. J. Lampung Univ., vol. 5, no. 2, pp. 86–90, 2016.
H. Tri, Mochamad, and B. Suryadi, “Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri Pada Saat Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat,” J. Ilm. Keperawatan Indones., vol. 8, no. 2, 2018.
T. P. PPNI, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II, 1st ed. Jakarta: DPP PPNI, 2019.
R. D. K. Sari and A. Maliya, “Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea.” 2016.
Perry and Potter, “Buku Ajar Fundamental Keperawatan,” Konsep Proses Dan Prakt. Ed., vol. 4, 2015.
F. Tumiwa, A. Pondaa, and R. Musak, “Pengaruh pemberian teknik relaksasi napas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien sindroma dispepsia di IGD RSUD X,” Gema Wiralodra, vol. 14, no. 1, pp. 358–363, 2023.
B. M. I. Kurniawati, “Perbedaan Efektivitas Teknik Relaksasi Napas Dalam Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Menstruasi Pada Remajadi Madrasah Aliyah Darut Taqwa Semarang,” (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang, 2018.
N. Andriani, Asuhan Keperawatan Pada Tn. K. P. Dengan Gangguan Sirosis Hepatis Di Ruangan Komodo Rsud Prof. Dr. W.Z Johanes Kupang, 2020.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Medical Journal Awatara
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.